
Ternyata aku tak pernah tahu seni menuangkan teh seapik para geisha 。 Karena itulah aku tak tahu isi yang kutuangkan itu selalu tumpah ruah,meluber dan berhamburan tak jelas arah。
Dan di semua cara,hal itu berlaku sama。 阿库杨莱恩(Aku yang lain),蒂巴-蒂巴(Tiba-tiba)特塔瓦(Tambawa)
“ Apa bisa kau menuangkan teh dari poci yang kosong吗?”
“ Memangnya kau bisa menuangkan perasaan dari hati yang melompong吗?”
“ Bagaimana pula kau pikir bisa menuangkan pemikiran dari otak yang kosong?”
Tentu saja tidak bisa。
Kembali ke teh,tadinya kupikir aku sedang menuangkan teh dengan anggun ala geisha: memukau dan memesona。 Belakangan aku sadar,Cangkir yang kutuang masih kosong。
Ternyata aku hanya sedang menumpahkan udara。 梅斯基·德·卡萨特·马塔(Meski tak kasat mata),乌达拉·图·苏达·邦普(udara itu sudah tumpah),梅卢伯,丹·伯汉姆巴兰·塔·杰拉斯·阿拉斯。
“啊,你好!”
阿库·肯巴利·克达普尔(Aku kembali kedapur)
Tapi aku belum tahu harus kembali kemana untuk mengisi hati dan otak yang beku ini。